GRATIS UNTUK ANDA

loading...

Sabtu, 01 April 2017

CARA BERCOCOK TANAM JAGUNG MANIS



Pendahuluan.

Banyak usaha yang bisa dilakukan oleh para petani. salah satu diantaranya adalah budidaya jagung manis. sesuai dengan namany jagung jenis ini sangat laris manis dipasaran, karena biasanya dikonsumsi sebagai makanan jajanan.

Beberapa varietas jagung manis telah diperkenalkan seperti Thai Supersweet, Manis Madu dan Masmadu. Tanaman dapat dipanen 68- 72 hari setelah ditanam. Produksi yang dihasilkan sebanyak 26,000 sampai 38,000 tongkol/ha tergantung pada kesuburan tanah. pH tanah 5.5 - 6.5, suhu 22-33oC, curah hujan 500-800 mm/semusim dan kelembaban 40-80%. Varietas:

1. Thai Supersweet Mempunyai warna tongkol yang berbeza-beza daripada kuning muda hingga jingga. Warna endosperm kuning ke oren, bilangan barisan 12-16, panjang tongkol 15 cm, keluar rambut bunga betina (50%) 59 hari, potensi pengeluaran 30,000 tongkol/hektar, rasa manis.

2. Manis Madu Warna endosperm kuning putih ke kuningan, jumlah barisan 12-16, panjang 15 cm. keluar rambut bunga betina (50%) 59 hari, potensi hasil 30,000 tongkol/hektar, rasa manis.

3. Mas Madu Mempunyai tongkol yang manis seperti madu serta lebih manis daripada Manis Madu. Warna ensperm kuning emas ke oren, bilangan barisan setongkol 14, panjang tongkol 14-18 cm, waktu keluar bunga betina 45-50 hari, potensi hasil 30,000 tongkol/hektar. Tongkolnya juga lebih besar. Rasanya manis, lebih digemari karena berwarna kuning muda

Teknis Budidaya

1. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah yang sempurna akan diperoleh media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, mengurangi keberadaan gulma serta memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah. Untuk tiap 4 meter perlu dibuatkan got yang berfungsi sebagai jalur irigasi dan drainase. Kegiatan ini dilakukan minimal 15 hari sebelum tanam. akan tetapi penanaman tanpa olah tanah (TOT) bisa juga dilakukan untuk mengejar waktu tanam.

2. Keperluan Biji Benih Benih sebanyak 10 kg diperlukan bagi setiap hektar, seperti menanam jagung manis lain, disarankan supaya mendapat benih jagung manis yang bersertifikat dan agar ganti jenis setiap menanam Jagung Manis.

3. Penanaman Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman adalah selisih tanam antara jantan dan betina, perbandingan populasi jantan :betina, jarak tanam, penugalan dan jumlah benih perlubang.

a. Waktu tanam benih jantan ditanam lebih dahulu dan diberi tanda, baru 6 hari kemudian benih betina ditanam.Perbandingan populasi jantan dengan betina adalah 1 : 4.

 b. Jarak tanam antar betina adalah 75 x 25 cm, dan jarak baris betina dengan baris jantan adalah 50 cm.

c. Lahan ditugal sedalam 5 cm, satu benih perlubang dan ditutup ldengan abu,sekam.atau pupuk organic (Bokashi).

4. Pemeliharaan,.

Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan pengairan, dangir dan bumbun, mencabut tanaman tipe simpang (roguing), serta pengendalian hama dan penyakit.
 a. Pemupukan Pupuk yang digunakan pupuk organik (Bokashi) 2 Ton per hektar disebar merata dan an organik Uera = 100 Kg, ZA = 200 kg, SP36 =50 Kg, NPK = 300 Kg, - Umur 0 hst Urea = 100 kg/ha, SP-36 = 50 kg/ha, NPK = 100 kg/ha, 5 cm dari lubang dan ditutup. - Umur 15 hst ZA = 100 kg/ha, NPK = 100 kg/ha dengan cara tugal 10 cm dari lubang tanam dan ditutup. - Umur 35 hst ZA sebanyak 100 kg, NPK = 100 kg/ha dengan ditugal jarak 15 cm dari lubang tanam dan ditutup.

 b. Pengairan Tiga hari sebelum tanam lahan perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah yang lembab dan hangat, sehingga mempercepat terjadinya perkecambahan benih serta ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang penting dijaga agar tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air. Pengairan diberikan setiap kali selesai pemupukan. Jadwal pengairan yang dianjurkan adalah -3, 15, 30, 45 hst

c. Dangir dan Bumbun.. Pendangiran adalah usaha untuk mengurangi keberadaan gulma di areal tanaman, yang berpotensi sebagai kompetitor bagi tanaman jagung. Dangir dilakukan sebelum perlakuan pemupukan yaitu pada umur 21 dan 28 hst. Sedangkan membumbun adalah usaha untuk memperbaiki sirkulasi udara serta membantu pertumbuhan perakaran tanaman.

a. Hama dan Penyakit

1. Lalat bibit Gejala serangan saat tanaman berumur 7– 14 hst gejala daun berubah menjadi kekuningkuningan,disekitar gigitan mengalami pembusukan, tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.Ciri-ciri lalat bibit warna lalat abu-abu dengan warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, panjang lalat 3- 3,5mm.Pengendalian hama ini dengan penanaman serentak dan menerapkan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup, terutama setelah selesai panen jagung. Mencabut dan memusnahkan tanaman terserang, sanitasi, mengendalikan dengan pestisida kimia Dursban 20 EC,Hostation 40 EC,Marshal 25 ST.

2. Ulat pemotong dan penggerek buah Ulat pemotong adalah Agrotis sp., Spodoptera litura, contoh ulat penggerek adalah Ostrinia furnacalis.contoh ulat penggerek buah adalah Helicoverpa armigera. Gejala serangan ditandai dengan adanya bekas gigitan pada batang, adanya tanaman muda yang roboh. Pengendalian hama-hama tersebut adalah dengan tanam secara seremmpak pada areal yang luas, mencari dan membunuh secara manual, serta melakukan semprot dengan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.

3.Penyakit dan pengendaliannya

a. Penyakit bulai (Downy mildew) Disebabkan cendawa peronosporta maydis yang berkembang pesat pada suhu udara diatas 27 0C,udara lembab. Gejala serangan pada tanaman umur 2-3 mg, daun runcing dan kaku, pertumbuhan terhambat, warna daun kuning dan terdapat spora berwarna putih pada sisi bawah daun.

b. Penyakit bercak daun Disebabkan oleh jamur Helminthosporium sp, dengan gejala adanya bercak memanjang berwarna kuning dikelilingi wanra kecoklatan. Semula, bercak tampak basah kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningan, dan akhirnya menjadi coklat tua. Pengendalian dengan cara pergiliran tanaman serta dengan menyemprot bahan kimia seperti Daconil dan Difolatan.

c. Penyakit gosong bengkak Disebabkan jamur Ustilago sp. menyerang biji, menyebabkan pembengkakan yang mengakibatkan klobot menjadi rusak.Pengendalian dengan jalan mengatur irigasi dan drainase, memotong bagian yang terserang dan dibakar, serta menggunakan benih yang sudah dicampur dengan fungisida misalnya Saromyl .

4. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji Penyebabnya adalah jamur Fusarium atau Giberella zeae. Penyakit ini baru dapat diketahui setelah klobot dibuka. Biji-biji yang terserang berwarna merah jambu atau merah kecoklatan yang akan berubah warna menjadi coklat sawo matang.Pengendalian adalah dengan menggunakan benih varietas unggul, pergiliran tanaman, seed treatment, serta melakukan penyemprotan dengan bahan aktif Mancozep bila ada gejala serangan Panen Panen jagung manis dilakukan sekitar umur 65 hari setelah tanam, cara panen Jagung Manis adalah panen muda, apabila terlalu tua kurang disukai oleh konsumen. Jagung manis bisa dipasarkan sebagai Jagung Rebus, Jagung Bakar dan masakan lainnya.Sebaiknya diklasifikasikan ukuran Jagung Manisnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BACA JUGA

APLIKASI BUMDES EXCEL DAN LPJ LENGKAP

PALING BANYAK DIKUNJUNGI